Simulasi Menggunakan Software ARENA
1 Deskripsi Sistem
PT
Industri Gemilang adalah anak cabang dari perusahaan PT TI Pruttt, perusahaan
ini merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi audio mini. Perusahaan ini
beralamatkan di Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan, memiliki waktu kerja
mulai dari hari minggu sampai jum’at, dengan 8 jam kerja mulai dari jam 07.00
hingga jam 16.00. Perusahaan ini memiliki beberapa permasalahan yaitu terkait
penumpukan WIP (Work in Progress)
pada beberapa mesin, oleh karena itu akan dilakukan perbaikan antrian pada tiap
mesin. Penyelesaian permasalahan tersebut dilakukan dengan menggunakan software ARENA. Hal pertama yang
dilakukan yaitu dengan cara menentukan proses apa saja yang terlibat dalam
penumpukan antrian tersebut. selanjutnya yaitu menghitung waktu pengerjaan dari
tiap proses yang terlibat. Proses pengerjaan sisco audio mini yaitu proses
pengukuran, pembuatan tiap part audio
mini, perakitan part A, B, C, E, dan
F hingga menjadi kerangka audio mini, kemudian pemasangan komponen kelistrikan,
dan perakitan part D sebagai penutup.
Perolehan waktu serta alur proses pembuatan audio mini kemudian dimodelkan dan
disimulasikan menggunakan software
ARENA untuk dapat mengatasi penumpukan WIP pada beberapa mesin. Sehingga
dihasilkan perbaikan skenario pada proses produksi sisco audio mini
2 Deskripsi Sistem dengan Memnggunakan Elemen
Deskripsi sistem proses produksi
pembuatan audio ini yaitu dimulai dengan kedatangan bahan baku yaitu kayu
sengon, kayu dowel, dan komponen kelistrikan. Bahan baku tersebut kemudian di
proses, mulai dari kayu sengon yang di proses manjadi part A, B, C, D, E, dan F, serta kayu dowel sebagai bahan baku
pembuatan part G. Setelah semua part
kerangka dibuat, maka dilanjutkan dengan proses perakitan (assembly). Proses perakitan
dimulai dengan perakitan antara part
A dan part B menjadi assembly 1. Kemudian assembly 1 dirakit dengan part C menjadi assembly 2. Assembly 2
dirakit dengan part E menjadi assembly 3, assembly
3 dirakit dengan part F menjadi assembly 4. Kemudian amply, PCB dan sekrup
dirakit menjadi assembly
5, assembly 6 yaitu perakitan
kabel, part D dan part G. Assembly 5 dirakit dengan assembly 4 menjadi assembly 7, setelah
itu assembly 7, assembly 6 dan
tombol volume plastik dirakit menjadi assembly 8, selanjutnya assembly 8 dirakit dengan packaging menjadi assembly 9.
3 Pembuatan Proses pada Sistem Nyata dan ACD
Proses
pada sistem nyata dapat dibuat diagramnya dengan menggunakan Activity cycle
Diagram (ACD). Berikut ini merupakan proses pada sistem nyata yang dibuat
ACD:
Gambar diatas menunjukkan activity diagram pembuatan audio mini yang
dilakukan melalui proses pre-fabrikasi
dengan part A sampai part F berbahan baku kayu sengon,
sedangkan part G berbahan baku dowel.
Proses pertama yang dilakukan pada part A
yaitu yang pertama pre-fabrikasi part A
kemudian masuk ke buffer, kemudian dilanjut
dengan memotong sisi sudut dan terdapat proses idle, setelah itu masuk ke proses pengampelasan dan inspeksi dan
juga terdapat proses idle.
4 Flow
Material
Proses
alur jalannya material dapat
dibuat diagramnya dengan menggunakan flow
material. Berikut ini merupakan proses pada flow material :
Gambar diatas menunjukkan proses
alur proses pembuatan audio mini mulai dari kedatangan bahan baku, proses
pembuatan tiap part, hingga
masing-masing part tersebut dirakit
menjadi produk jadi.
5 Data yang Diambil dan Parameter yang Diukur
Data
yang diambil yaitu data dari video dari asisten dan data waktu dari proses
perakitan dari modul DPTI. Sedangkan parameter yang digunakan adalah utiltas
dan lama waktu antrian dari proses pembuatan audio mini.
Tabel diatas menunjukkan waktu
pembuatan audio mini. Contohnya pada proses pemotongan sisi lebar part A,B,C, dan D pada replikasi 1
membutuhkan waktu sebesar 8,29 detik.
6
Pola Data dari Masing-masing Data
Pola data dari masing-masing
data yang didapat ditampilkan pada lampiran dan hasil
rekapan output dari pola data pengujian
input analyzer pada software Arena adalah
sebagai berikut:
Hasil
Tabel pengujian input analyzer menghasilkan pola data distribusi yang
berbeda-beda pada setiap
proses produksi speaker aktif. Diketahui bahwa proses marking
panjang E menghasilkan distribusi yang berjenis normal dengan expression
NORM (3,39, 0,465).
7
Model Simulasi Sistem yang Diamati
Model simulasi yang diamati dari
arena pada modul 3 sebagai berikut:
8
Verifikasi Model
Verifikasi dari model yang
dihasilkan dari simulasi sebagai berikut:
Menunjukkan verifikasi dari
model yang telah dirancang, verifikasi dari sebuah model menunjukkan bahwa
model yang telah dirancang dapat di running atau
diproses sesuai yang keinginan tanpa adanya kesalahan (error).
9
Validasi Model
Validasi dari model
yang dibuat dilakukan dengan melakukan uji paired-t
test dari utilitas hasil output
software Arena dengan utilitas manual. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara utilitas model simulasi yang dibuat
dengan utilitas hasil dari perhitungan manual pada keseluruhan proses pembuatan
audio mini.
a Validasi Input
Input yang diperlukan
dalam pembuatan audio mini yaitu kayu sengon, dan kayu dowel. Kayu sengon
digunakan untuk membuat part A, B, C, D, E, dan F sedangkan kayu dowel
digunakan untuk membuat part G. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat part A
yang memproduksi 100 produk digunakan 17 buah kayu. Bahan baku yang dibutuhkan
untuk membuat part B yang memproduksi 100 produk digunakan 9 buah kayu. Bahan
baku yang dibutuhkan untuk membuat part C, D, E, dan F yang memproduksi 100
produk masing-masing membutuhkan 7 buah kayu. Bahan baku yang dibutuhkan untuk
membuat part G yang memproduksi 100 produk digunakan 2 buah kayu.
b Validasi Proses
Proses validasi model pada hasil output
software ARENA untuk menguji sistem
nyata pada proses produksi speaker aktif menggunakan hipotesa pengambilan
keputusan yang digunakan.
Hipotesa:
H0 = Tidak terdapat
perbedaan secara signifikan antara hasil rata-rata utilitas manual pada sistem
nyata dengan hasil output ARENA.
Hi = Terdapat
perbedaan secara signifikan antara hasil rata-rata utilitas manual pada sistem
nyata dengan hasil output ARENA.
Dan membutuhkan standar keputusan:
Jika sig(2-tailed)
≥ ᾱ (0,05), maka terima Ho
Jika sig(2-tailed)
< ᾱ (0,05), maka tolak Ho
Berikut dibawah ini
merupakan hasil pengujian validasi pada 5 replikasi dengan utilitas output ARENA dan utilitas perhitungan
manual.
Pada
Tabel hasil utilitas antara sistem nyata dengan hasil software ARENA menunjukan adanya perbandingan nilai, seperti proses
pemotongan sudut Bnilai sistem nyatanya sebesar 0,182083 sedangkan hasil
software ARENA sebesar 0,1328.
Hasil uji paired
t-test menunjukan hasil mean pada proses manual sebesar 1,726369 sedangkan
pada software ARENA sebesar 0,088913.
Keputusan akhir yang didapat yaitu hasil menunjukkan bahwa sig t-test sebesar 2,03 ≥ 0,05 sehingga analisa keputusannya terima
H0 atau tidak
terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil rata-rata utilitas manual
pada sistem nyata dengan hasil output
ARENA.
c Validasi Output
Hasil
ouput dari sistem pembuatan audio mini pada software Arena
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil output model dari sistem produksi audio
mini pada software Arena yaitu 100 produk.
10 Model Simulasi Skenario Perbaikan
Berdasarkan
simulasi system nyata dengan menggunakan ARENA diperlukan adanya skenario
perbaikan, antara lain sebagai berikut:
1. Skenario perbaikan
ke-1
Skenario perbaikan pertama yang
dilakukan yaitu dengan menghilangkan marking pada setiap proses pemotongan
maupun pengeboran.
2. Skenario perbaikan
ke-2
Skenario perbaikan kedua yang dilakukan yaitu dengan
menghilangkan proses inspeksi pada setiap proses pembuatan per part. Sehimgga
inspeksi dilakukan pada tahap akhir.
11 Proses Comparing System pada masing-masing perbaikan
Proses comparing system untuk membandingkan model yang telah dibuat pada
skenario perbaikan dengan melakukan uji hipotesa menggunakan ANOVA.
Hipotesa :
H0 = Tidak terdapat
perbedaan secara signifikan antara replikasi satu dengan replikasi lainnya.
Hi = Terdapat
perbedaan secara signifikan antara replikasi satu dengan replikasi lainnya.
Standar keputusan:
Jika
F hitung ≥ F Tabel, maka tolak Ho
Jika
F hitung < F Tabel, maka terima
Ho
Berdasarkan tabel 3.4.8 diatas
dapat diketahui nilai untilitas dari masing masing resource mulai dari metode awal smapai metode perbaikan. Pada
operator pemotongan part E pada metode awal memiliki nilai untilitas sebear
0,0083, pada perbaikan satu memiliki nilai untilitas sebear 0,0084, dan setelah
melakukajn perbaikan ketiga memiliki nilai untilitas sebear 0,0086.
Berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui output ANOVA yang
menunjukan bahwa nilai F hitung < F tabel yaitu 0,562682 < 3,0976
sehingga terima H0 dan tolak H1. Jadi tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata rata untilitas arena dengan perbaikan 1 dan perbaikan 2.
12 Kelebihan dan Kekurangan Model Simulasi Skenario Perbaikan
Kelebihan dan kekurangan model
simulasi skenario perbaikan adalah sebagai berikut.
a.
Kelebihan
1.
Tidak memiliki banyak stasiun kerja pada assembly komponen kelistrikan karen sudah dijadikan
satu dan memiliki sedikit operator.
2.
Pada skenario kedua operator tidak bekerja terlalu keras
dan rumit karen asudah menggantikan dengan jig.
3.
Mengurangi antrian pada proses pemotongan prabrikasi.
b.
Kekuranga
1.
Karena pada stasiun kerja pada assembly komponen
kelistrikan dijadikan satu operator maka pada operator lain yang tidak ada
perubahan dan akan mengalami kenaikan utilitas .
2.
Pada operasi yang memerlukan usaha lebih rumit akan
megalami penumpukan.
13
Peran Teknik Industri dalam Simulasi
Peran teknik industri dalam
simulasi adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah apabila sistem yang diamati terlalu kompleks atau
rumit memerlukan banyak waktu, tenaga dan biaya maka pengambilan keputusannya
menggunakan simulasi pada pengamatan langsung dengan bantuan software arena untuk mempermudahkan
proses simulasi.
Labels:
Pengetahuan
Thanks for reading Simulasi Menggunakan Software ARENA. Please share...!
0 Komentar untuk "Simulasi Menggunakan Software ARENA"